Hallo, nama saya roronoa hasan. Biasa dipanggil hassan.
Hari ini saya ulang tahun. Saya lahir 20 juli sekitar 23 abad yang lalu. Saat
itu medsos belum ada, listrik juga belum ada. kalau malam minggu saya suka
nongkrong di depan goa sama temen-temen. Disambi sambil ngasah tombak dan golok
buat berburu dinosaurus. Disambi sambil menceritakan tyrex yang ngamuk kemarin
sore.
Hallo, nama saya
hassan, hari ini saya ulang tahun. Saya adalah makhluk berbadan atletis tetapi kadang
ateis. Saya percaya dengan jin, saya cerdas, mahasiswa cumlaude, dan selesai
kuliah dengan waktu 3,5 tahun. IPK saya 3,62 km/jam. Bisa saja saya raih IPK
4,00, tapi saya males dikatain pamer, saya males dikatain sombong. Jadi setiap
ujian semester jawabannya saya salah-salahin, biar nggak dapet A, biar IPK nya
nggak 4,00, biar teman-teman tidak curiga, dosen juga nggak curiga. Sayangnya
pada akhirnya tetap cumlaude saat wisuda.
Hallo, nama saya hassan, hari ini saya ulang tahun. Saya
suka kencing sambil berdiri, terkadang jonngkok kalau lagi eek. Kalau lagi
berdiri saya suka ngarahin air kencing ke dalam bak mandi ataupun ke dalam
ember. Lalu saya aduk-aduk pakai ciduk supaya asamnya merata. Agar jentik-jentik
nyamuk penyebab demam berdarah mati dengan cara sesingkat-singkatnya. Saya asli
cilacap, logat saya ngapak, tapi saya memegang erat budaya thailand. dengan
segala kelebihan saya diatas, saya yakin mendapat wanita yang cantik luar
biasa, semacam juara miss hijab sunslik.
itu adalah tentang saya beberapa abad yang lalu, Tentang saya
yang sekarang dan masa yang akan datang. Ini adalah petualanganku di zaman
millenium, mau suka atau tidak, terserah padamu.
Agustus, 2012.
Rembulan yang berbadan kecil mulai menyembunyikan dirinya
karena minder sang bintang paling besar di jagat raya mulai menampakan badanya.
Dialah matahari. Disaat itu burung-burung tertawa sahut-menyahut menertawai
bulan yang bersembunyi karena saking takutnya terhadap matahari. Keadaan alam
yang gelap sedikit terang, tenang, tapi berisik oleh tawa burung seperti itu
biasa kita sebut, pagi.
Ternyata tak cuman bulan yang takut terhadap matahari,
saya pun juga takut terhadap kakak kakak badan eksekusi mahasiswa ( BEM ) yang
siap memarahi saya jika saya telat berangkat ospek. Keadaan saat itu juga masih
pagi, topi kerucut warna-warni, berangkat pagi-pagi sekali,
berkalung kertas, memakai tas kotak , berpita, seringkali bernyanyi-nyanyi,
tepuk tangan, dan kadang berjalan dengan langkah gemetar di suatu pagi menuju
timur. Sungguh cupu
sekali saya saat itu. Kepala botak menyerupai saitama, tanpa ditemani genos,
saya berjalan sendirian tanpa ditemani teman-teman yang tidak punya teman. Saat
itu bulan puasa, tapi saya tidak puasa, karena saya adalah non-Nasrani. Saat
teman-teman saya yang tidak punya teman itu membawa air mineral untuk wudhu,
saya membawa air mineral untuk di minum. Air mineral untuk wudhu ? “ini
pembodohan !”, teriak saya dalam hati. Saat itu bulan puasa, teman-teman saya
abab nya pada mambu, saya enggak, karena saya rajin sikat gigi. Saya kalau
sikat gigi suka menggunakan odol close-up, karena rasanya enak kalau ditelen.
Sekoempoelan mahasiswa kuning berkumpul
di tribun GOR UNY bagian barat. Dengan kepala gundul-gundul, kepala kami pun
memancarkan sinarnya. Apalagi diterpa matahari terbit dari timur, itu adalah
pemantulan sinar soklay sekaten yang haqiqi. Lalu kami nyanyi-nyanyi di dalam
GOR sampai sore. Udah gitu doang. Saya nggak mau bahas panjang lebar tentang
ospek, karena itu adalah pembodohan manusia yang haqiqi, yang penting saya tau,
Ternyata seperti ini yang namanya ospek. Ternyata seperti ini yang namanya
kuliah.
Hah?
Saya kuliah ?
sejak kapan ?.
Ternyata saya kuliah di jogja. Di awal-awal kuliah saya
tinggal di wisma olahraga ( wismor ). Di wisma saya suka nyuri barang orang,
saya pernah nyuri batrai nokia, headset, dan sepatu converse flat milik rendra.
Rendra adalah teman palsu saya. Selama saya berteman denganya, saya selalu
memanfaatkanya. Saya sering mbonceng dia, dia sering saya suruh njemput, dia
sering saya suruh nganterin sampai ke rumah. Mau-maunya dia jadi ojek pribadi,
bodoh. Semua barang-barang yang saya curi di wismor saya sumbangkan ke anak yatim.
Begitulah saya, karena saya adalah robin hut.
Saya suka main PES. Dari PES di PS2 sampai PES di laptop,
saya sangat jago. Semua gamer di dunia mungkin bisa saya taklukan di saat
bermain PES, kecuali teman saya, robin fau persie. Robin fau persie adalah
makhluk terhebat yang pernah saya temui. Dalam segala bidang, saya tak pernah
menang melawanya. Sendiko dawuh terhadap robin fau persie. Saya suka kaos
seephelez monster. Bagi saya keren, bagi orang lain enggak. Saya suka sekali
pakai kaos bergambar monster dengan cairan ndlewer-ndlewer. Sering saya pakai
ketika saya pergi ke mall, sambil foto-foto selfie. Banyak orang bisik-bisik
dari kejauhan, tapi saya bodo amatin, kenal juga enggak.
Saat kuliah saya suka pakai sepatu futsal, celana jeans
sangat ketat dan baju hem warna kotak-kotak motif abu-abu. Menurut saya gaya
gue keren. Tapi menurut orang lain enggak. Banyak orang mempermasalahkan sepatu
futsal hijau yang saya kenakan di kelas. Whats wrong man ? whats wrong ? saya
suka sekali main futsal, wajar dong kalau kemana-mana pakai sepatu futsal.
Sungguh saya tidak bisa mengerti pola pikir mereka. Saat futsal saya suka
memakai sepatu converse flat. Walaupun itu sebenarnya itu milik rendra yang
berhasil saya curi. Saya kalau kuliah suka pakai sepatu futsal, kalau lagi main
futsal suka pakai sepatu converse. Apa kata orang ke saya, saya nggak peduli.
Agustus, 2015.
Adik tingkat mulai berdatangan. Akhirnya saya punya adik
angkatan. Kesongongan saya terhadap orang lain semakin bertambah. Gaya-gayaan
semakin saya tingkatkan demi mengikuti arus kampus yang gila. Hampir setiap
hari saya ke mall untuk mengisi jam kosong saat kuliah. Sebenarnya bukan hanya
mengisi jam kosong, tapi agar terlihat kece dihadapan teman-teman sekelas. Biar kalau ditanya “ dari mana” saya bisa
menjawab “dari mall”. Saat itu saya merasa keren dengan kepribadian seperti
itu. sebelum sekelompok manusia kampungan datang menjemput. Tak perlu saya
sebutkan siapa siapa saja sekelompok manusia kampungan itu. Yang jelas inisial nya
adalah Rendra Vermansyah, Putut Yudha Mahardhi, Rizky Mahardani, dan lain-lain,
dan kawan-kawannya. Sejujurnya setelah melalui beberapa pertemuan dengan
mereka, saya agak sedikit berubah dalam hal berperilaku. Dimana dulu yang saya
suka adalah keglamoran, kepameran dan sibuk mencari pengakuan, setelah
bersenggama dengan mereka beberapa bulan membuat saya menjadi makhluk yang
lebih sederhana. Lebih low profil dan apa adanya. Sejujurnya itu membuat saya
lebih tenang menjalani hidup. Saya tak perlu memaksakan diri untuk “terlihat
kaya” di hadapan teman-teman dan saya lebih bisa menjadi diri sendiri. Toh kata
Zan Malaka seorang filsuf yunani mengatakan bahwa “kesombongan adalah dorongan
dari rasa miskin”. Saya jadi jarang selfie, jarang pakai tongsis, jarang
foto-foto di cafe, jarang foto-foto di bioskop. Saya menjadi paham makna
kehidupan yang haqiqi. Terimakasih sekelompok orang kampungan. Saya jadi keren.
Saya roronoa hassan, hari ini saya ulang tahun.
Alhamdulilah tepat 1 tahun yang lalu saya berhasil lolos dari kematian.
Walaupun segala halangan rintangan menghadang, saya tetap bisa bertahan hidup.
Doakan tahun ini juga berhasil. Semua orang pasti mati, cuman bagaiamana cara
matinya itu yang seru. Mati karena perang dunia ketiga ? mati karena rebutan
lahan di planet mars ? atau mati gara-gara ketabrak kereta api saat selfie ?
hanya Izrail yang tau, hanya Tuhan yang tau.
Zedayu sky. 18 Julay, 2017.