Selasa, 07 November 2017

Bom-Bom Car

Kamu, aku, didalam sebuah permainan bom-bom car. Kita berbeda tempat, kita bergerak bebas, tidak memilih dalam satu kendaraan. Kita beda warna beda pandangan. Tapi kita masih sama, dalam satu arena bom-bom car. Banyak yang bilang perbedaan itu buruk. Kalau bisa seragam, kenapa harus berbeda ? katanya. Jika bisa bersama-sama, kenapa harus beda kendaraan, katanya. Tapi dengan berbeda car, kita bisa saling bertabrakan , kataku. Kita bisa saling berbenturan, kataku. Bukankah tabrakan dan benturan itu buruk ? katanya. Tapi bukankah tabrakan di bom-bom car itu seru dan menyenangkan ? kataku.
Kita masih saling adu argumen. Tidak ada yang mau mengalah. Masih di keyakinanya masing-masing. Kata pak hamid, di dalam sebuah perdebatan, ada dua opsi, salah satu menyerah dan menjadi satu pemikiran, atau tak pernah menjadi satu, dan berjalan menurut pemikiranya masing-masing. Dan kami memilih jalan yang kedua. Tapi walaupun begitu, kita masih sama, di dalam arena bom-bom car. Dan anehnya, aku justru menikmati setiap benturan-benturan di dalamnya. Aku menikmati setiap tabrakan-tabrakan di dalamnya.
Kupikir hidup ini seperti bom-bom car, mau bertengkar setelah terjadi benturan, atau mau tertawa setelah terjadi benturan, semuanya terserah padaku.


Sekaten, 2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar