Rabu, 28 Desember 2016

Sekolah Menengah Atas, ( Part 2 )

Semua berawal dari sini lagi, kelas XI.
Dialah Aulia bayu, partner baru saya di sebelas ipa empat. Teman sebangku, duduknya di paling depan. Pacarnya Ina, Suka teknologi, ahli komputer, ahli ngitung-ngitung, pernah terjatuh nggeblak 2x di kantin, pernah terpeleset di tempat wudhu, tidak terlalu rajin solat, dan yang terpenting, dia tidak suka nyontek. Gara-gara bayu tidak suka nyontek, minat belajar saya berkurang, jadi mohon dimaklumi untuk bapak ibu dirumah, jika nilai dan raport saya tidak sebagus di kelas X.
Usut punya usut ternyata bayu juga berumah di area barat Yogyakarta, jadi sehingga di kelas sebelas ipa empat ini terdapat 3 siswa yang berumah di area barat provinsi. Pertama, bayu di jl.wates km 10, saya jl wates km 12, dan anton jl wates km 20. Semasa sma kami dibesarkan dan hidup di jalan antar provinsi tersebut. Maka dari itu wahai Bapak ibu sekalian, Maklumilah jika saya suka terlambat masuk sekolah.
Kami bertiga selalu berangkat sekolah secara tidak bersamaan. Karena filosofi hidup kita bertiga berbeda tentang memandang kata terlambat. Biasanya anton yang selalu datang paling pagi. Lalu saya dan bayu mungkin hanya selisih sebelas dua belas menit setelah anton setelah bel masuk sekolah. Tapi walaupun kami tidak pernah berangkat bersama, tapi kami pulang selalu “bersama” ( dibaca : balapan & ngebut-ngebutan di jalan wates ).
Dikelas sebelas ini wawasan semakin luas, semakin tau apa itu media sosial dan fungsinya. Suka lihat video youtube yang menginspirasi maupun yang saru. Yang dimaksud menginspirasi itu seperti video stand up comedy nya raditya dika, lalu jalan-jalan men nya punya jibraw, dan lain-lain, dan lain-lain. Kalau video yang saru, lebih banyak dari itu.  Di zaman sma ini ada bercandaan dan mungkin anak kelahiran 90 an juga sudah pada tau, yaitu menggesek-nggesekan selangkangan setiap melihat tiang. Biasanya korbanya bergantian, lalu di gotong, di angkut bareng-bareng, lalu digesek sampai lemes, lalu ditinggal, dibiarkan tergeletak terlentang lemas tak berdaya. Gojekan paling tidak mutu sedunia, tapi saat itu lucu jika dilakukan oleh anak laki-laki jaman SMA, tapi udah nggak lucu kalau yang melakukan adalah mahasiswa.
Di awal semester ini banyak mata pelajaran berbau pengetahuan alam, membuat saya nyaris ingin pindah ke IPS. Terutama pelajaran biologi, bukan masalah biologinya, tapi guru nya. Sebut saja Mr.S. kalau ngajar, dia hanya menceritakan masalah rumah tangga nya, dan saya tidak butuh itu, saya butuh ilmu wahai tuan Mr.S, bukan bualanmu. Dan yang terjadi adalah, semua siswa di kelas tidak paham materi biologi selama satu semester. Dan Tau-tau Mid Semester datang.
Pagi hari, disebuah ruang kelas yang tenang, mata pelajaran biologi di ujikan. Ada yang semalaman belajar, ada yang tidak sama sekali. Saya tergolong yang tidak sama sekali. Benar-benar ujian tanpa bekal ilmu sedikit pun. Teman saya perempuan, namanya tantri, katanya dia belajar semaleman, walaupun saya tidak tau biologi apa yang dia pelajari. Lembar jawab sudah dibagi, nama sudah dilingkari, dan setelah itu menunggu 10 menit menunggu soal ujian dibagikan. Selama 10 menit itu saya tidak hanya melingkari dibagian nama, tapi juga di bagian kolom jawaban. Saya lingkari sesuka hati, menuruti hati nurani walaupun saat itu masih belum punya hati nurani. manut dengan apa yang dibisikan Tuhan. Jika tuhan membisikan A, saya lingkari A, jika B saya lingkari B, dan begitu seterusnya. Akhirnya 50 soal telah selesai saya lingkari sebelum soal dibagikan. Soal dibagikan, lalu saya bilang ke ibu pengawas,
“ bu, kalau sudah selesai mengerjakan, saya boleh keluar ? ”
Semua siswa satu kelas tercengang melihat saya, saya juga bengong melihat mereka. Bu guru yang baik hatinya juga bengong melihat saya, lalu menanyakan ke saya,
“ bel mulai mengerjakan baru dibunyikan, kamu sudah selesai mengerjakan ?”
“sudah bu”, jawab saya penuh percaya diri. “ boleh keluar kelas kan bu ? saya tadi belum sarapan, saya mau ke kantin”, kataku lagi.
Semua siswa di kelas masih terbengong dengan apa yang saya lakukan, dua guru pengawas pun juga hampir tidak percaya dengan apa yang saya lakukan, tapi itu benar-benar terjadi, maka yang terjadi terjadilah, akhirnya saya boleh keluar duluan. Sangat duluan. Dikantin, saya baru membaca soal biologi nya. Ternyata benar, tak ada satupun yang saya mengerti. Tidak percuma saya keluar duluan, toh teman-teman yang berada di kelas juga sama tidak mengerti seperti saya, tapi mereka tidak berani melakukan apa yang saya lakukan.
Beberapa minggu setelah mid semester selesai, akhirnya nilai Biologi keluar. Sudah saya bilang, gurunya sama sekali tidak menjelaskan apa yang seharusnya dijelaskan saat pelajaran, dan nilai rata-rata biologi hancur,  Tertinggi sekelas bernilai 6 koma, dan terendah 1 koma. Dan kalian tau saya dapat nilai berapa ? saya dapat nilai 3 koma, dan tantri yang belajar giat dan sungguh-sungguh mendapat nilai 1 koma. Saya terbahak-bahak ke tantri, tantri menangis tersedu-sedu ke saya. Ternyata semudah itu membuat orang nangis. Beberapa minggu setelah tragedi mid semester biologi terjadi, akhirnya guru biologi sudah diganti, dan guru pengganti lebih mumpuni  saat mengajar, dan semua seisi kelas menyambut suka cita, termasuk saya di dalamnya.
Di awal semester ini banyak praktek berbau pengetahuan alam, membuat saya nyaris ingin pindah ke IPS. Tapi saya jadi tahu mana lab.Biologi, lab.Kimia, dan lab.Fisika. Petualangan praktikum di mulai dari lab biologi. Di lab biologi terdapat alat-alat yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Ada mikroskop, spiritus untuk bakar bakar, pipet, patung kupu-kupu, patung laba-laba, dan yang paling menarik adalah patung perempuan telanjang yang nggak pakai baju. Saya suka lihatnya, dimana ada saya, disitu ada anton. Saya pegang payudara mbak-mbaknya, lalu anton yang ngambil foto. Saya jilat payudara mbak-mbaknya, lalu anton yang ngambil foto. Sekarang fotonya masih ada, tapi saya bersumpah tidak akan melakukan adegan itu lagi. Selagi masih asik-asikan foto dengan patung bugil itu, tiba-tiba di balik jendela ada ibu-ibu guru mengintip kami berdua. Saya kaget, anton juga, dan langsung mlipir kembali ke meja melanjutkan tugas praktikum yang belum selesai.
Praktikum biologi selanjutnya, saya lupa praktikum apa, tapi yang jelas menggunakan spiritus untuk bakar-bakar. Saat itu yang menjaga lab.biologi adalah Mr.S yang wagu itu. Saat itu saya semeja dengan bayu,anton,amir,ical, dan simbah. Saya sobek kertas, saya coba mainan api, saya bakar kertasnya, lalu apinya besar sejenak, lalu mati. Karena kurang seru, lalu saya bentuk kertas menjadi seperti rokok, sangat mirip dengan rokok, lalu saya bakar ujungnya, lalu saya isap ujung yang lain, lalu saya keluarkan asapnya dari dalam mulut, bul bul bul, mirip sekali orang merokok, semua satu kelas menahan tawa, kami satu meja tertawa, Mr.S nggak lihat karena menghadap ke sana. Ketika menghadap ke kami, rokok palsunya saya umpetin, tapi sisa asapnya masih ada. Ketika Mr.S menghadap ke sana lagi, saya isap lagi rokok palsunya, bul bul bul, semua sekelas menahan tawa lagi, kami nggak bisa nahan. Akhirnya seperti itu terus, sampai ketahuan, sampai dimarahin, sampai guru BK menjemput.
Selanjutnya adalah praktikum fisika, saya lupa praktikum tentang apa, tapi menggunakan timbangan dan beban beban besi yang kecil-kecil itu seperti bakul di pasar. Setelah praktikum ini, haters saya menambah satu, dialah perempuan bernama buba. Saya tak tau awalnya gimana, tapi awalnya hanya saling ejek, saya yang selalu memuali duluan, saya mengejek buba, lalu buba marah, sangat marah saat itu, lalu melempar beban besi itu, yang ukuran 50 gram itu, dia lempar dengan penuh amarah. Lalu apa yang terjadi ? saya menghindar dengan sangat cekatan, tapi lemparannya malah mengenai kepala totok. Kepala totok sedikit berdarah, sepertinya nangis, buba si pelempar juga ikut nangis, aku ketawa. Apa yang saya lakukan, buba menangisi totok, totok menangisi kepala, lalu saya menangisi siapa ? aku hanya bisa tertawa terbahak-bahak sambil jalan ke kantin. saya tunggu di kantin sampai mereka berdua berhenti menangis. Dan paginya, semua berjalan normal, sudah maaf-maafan, tak ada dendam, sudah damai sentosa.
Awal Februari, 2011. Lala yang di sukai simbah, mau ulang tahun. Simbah mengajak amir, anton, saya dan ical untuk membantunya membuat video sebagai kado buat lala. Saya mau mau, yang lain juga mau. Akhirnya di malam itu, kami membuat tulisan di labas ( lapangan basket ) menggunakan lilin. Lalu di rekam menggunakan SLR saya yang belum hilang saat itu. Di rekam dari atas ring basket yang di atasnya terdapat rimbun pohon mangga. Anton di atas ring basket dalam waktu yang cukup lama. Tiba-tiba di malam yang sunyi itu anton teriak-teriak sendiri dari atas ring basket. Kami bertiga hanya melihat dari bawah.
“ngopo ton ?” tanya kami.
“kwupingku di cokot semut !” kata anton.
Kami tertawa dari bawah, anton teriak-teriak di atas. Wajar dia teriak-teriak, karena semutnya adalah semut cangkrang, semut yang warnanya merah yang kalau nggigit pasti sakit. Tapi itulah yang namanya pengorbanan, yang mau ngado simbah, yang berkorban anton.
Di kelas sebelas ipa empat ini bisa dibilang spesial, karena oh karena saya adalah ketua kelasnya. Dipilih dengan cara tidak musyawarah dan penuh dengan kampanye gelap di mana-mana. Amir lah dalang dibalik semua kampanye gelap ini yang membuat saya menjadi ketua kelas. Di kelas lain gelar ketua kelas adalah membanggakan, di kelas kami gelar ketua kelas hanyalah korban.
Heru namanya, guru bahasa inggris, memberi tugas yaitu membuat film pendek mengunakan dialog bahasa inggris. Untuk ukuran kelas sebelas yang usianya rata-rata 17 tahun, kami cukup berani untuk menerima tugas ini dengan percaya diri. Jangka waktu pembuatan selama satu semester, tapi pada akhirnya dead line tetaplah bernama dead line, hanya di kerjakan selama 2 minggu menjelang dead line. Akhirnya semua dikebut, serba dadakan, naskah dadakan, aktor dadakan, aktirs dadakan, dialog dadakan, semua dadakan, tapi akhirnya filmnya jadi juga. Semenjak kejadian itu saya percaya dengan pepatah yang dikatakan buku tulis sidu “dimana ada kemauan, disitu ada jalan”.
Film jadi, diputar bersama-sama dengan film kelas lain dalam sebuah festival, dan dan dan kelas kami mendapat penghargaan yaitu sutradara terbaik. “Yang dikerjakan secara dadakan aja bisa mendapatkan penghargaan, apalagi dikerjakan penuh rencana jauh-jauh hari” gumam ketua kelas sebelas ipa empat waktu itu.
Jumat siang menjelang qomat jumatan, di akhir semester kelas dua, saya masih ngobrol di depan kelas bersama amir, ical, bayu, simbah dan anton. Membicarakan tentang simbah yang suka ketua osis waktu itu, yang saya lupa namanya. Terlalu seru berbincang, qomat adzan dikumandangkan, kami semua berlari adu kecepatan menuju tempat wudhu, kecuali anton karena anton katolik. Anton hanya tepuk tangan sambil menyemangati dan melihat siapa yang tercepat. Setiap jumat selalu begitu, hanya topik perbincangannya yang berubah-ubah. Anton kadang terlihat Katolik, kadang juga hindu, kadang budha, kadang kristen, kadang juga islam. Pernah suatu ketika anton pura-pura solat di mushola pizza hut bersama kami gara-gara dikejar-kejar pak satpam. Saat itu mushola terletak di luar sehingga tidak perlu masuk ke restoran untuk melakukan pura-pura solat. Kenapa dikejar ? Karena kami datang ke pizza hut jam 9 pagi dan mengetuk-ngetuk agak menggedor-nggedor pintu padahal bukanya jam 10 pagi. Lalu kata satpam kami dikira sekumpulan manusia mencurigakan.
Mungkin kami semua di sebelas ipa empat juga seperti itu, tergantung situasi dan kondisi. Menganut kebijakan ketua kelas sebelas ipa empat,  bahwasanya kelas sebelas ipa empat harus menjunjung tinggi perbedaan, jangan pernah bawa-bawa agama dalam urusan pertemanan. Agama itu letaknya di belakang, di dapur, tak terlihat, tapi makanan dari dapur yang enak itu kita bawa ke ruang tamu dalam bentuk perilaku yang baik. Begitu kata cak nun.

Kelas dua berakhir, masa jabatan saya menjadi ketua kelas berakhir, lalu saya dan bayu sudah menyiapkan rencana balasan di kelas tiga, untuk amir. Ho ho ho.

Selasa, 27 Desember 2016

Sekolah Menengah Atas, ( Part 1 )

Di tulis biar nggak lupa, mungkin akan berguna untuk kotak tawa 10 atau 20 tahun kedepan, entah. Masa SMA, masa dimana seolah-olah sok dewasa selalu ingin memecahkan masalah padahal malah nambah masalah. Waktu SMP nggak senakal ini, mungkin ini puncak-puncaknya nakal. Jiwa yang bergejolak selalu ingin tantangan yang orang lain tidak bisa lakukan. Nalar, logika dan hati tidak pernah singkron. Asal berani, yaudah lakukanlah.
Saya, adalah Salah satu siswa di salah satu sekolah favorit di kota yogyakarta. Rata - rata nemnya cukup tinggi untuk masuk di sana, tapi tepatnya saya lupa. Tertinggi ada nem 39 koma, terendah 34 koma. dari 4 mata pelajaran. berarti nilai unas smp nya harus di atas 8 koma untuk masuk di sma ini. Dan nem saya ? adalah 34,15, dapat bonus karena sepak bola, jadi 34,55. Alhamdulilah di terima.
Semua berawal dari sini, kelas X.
Kita belum terlalu kenal, masih saling lihat-lihat kepribadian. Yang jelas berburu yang cantik. Ada yang cantik, lebih dari satu, semua pasti akan kupacari pada waktunya. Tuhan mengirimkan totok di samping bangku saya, di kelas x. Sosok yang suka nebeng waktu pulang sekolah, sosok yang nggak pernah belajar waktu ulangan, kerjaan nya nyontek, siapa lagi kalau bukan nyontek saya. Karena merasa menjadi sumber jawaban, itu memaksa saya untuk belajar pada malam harinya. Walaupun sebenarnya males. Harus di akui , dengan adanya totok berdampak positif dengan minat belajar saya di kelas x. Akhirnya semester 1 selesai, saya rangking 11, totok rangking 20 ke atas. Dan pada akhirnya itu adalah rangking terbaik saya seumur hidup di SMA Negeri favorit di Yogyakarta.
Masih di kelas sepuluh, tepatnya sepuluh lima, sudah saling kenal, satu semester berjalan, udah tau mana yang namanya amir, anton, simbah, bayu, totok, ical, dan lain-lain. Sudah saya bilang, sma itu asal lucu yaudah lakukan. Kalau ditanya manfaatnya apa, ya nggak bisa njawab, buat seru-seruan aja, buat lucu-lucuan. Dan ide selalu datang dari mana saja.
Siang menjelang sore itu berjalan seperti biasa. Tapi semua berubah setelah melihat keset di depan kelas. Tanpa pikir panjang terceletuklah ide, “ sepertinya kalau di masukin tas nya ical lucu ”. Maka yang terjadi-terjadi lah. Ical lagi dikantin di jam istirahat kedua. Saya masukan ke tasnya. Ical sadar tasnya nambah berat. Lalu marah. Hampir pukul-pukulan. Tapi nggak jadi. Semua maaf-maafan. Tasnya ical penuh debu dan pasir serpihan keset. Saya ketawa, semua satu kelas ketawa, ical enggak. Lalu paginya, semua berjalan normal seperti biasa. Tak ada balas dendam, terselesaikan dengan damai sentosa.
Beberapa hari berikutnya, dapet lipatan kardus entah dari mana, yang jelas kardusnya besar. Kalau di tekuk jadi berbentuk flat, kalau di lempar kayak piring terbang. Saya dari depan kelas, anton di belakang kelas. Lempar-lemparan di jam istirahat pertama. Jendela terbuka, bawah jendela ada kantin, ada kompor ada panci berisi opor ayam. Tak ada niat mendzolimi ibu kantin, semua terjadi begitu cepat, lemparan spin yang melengkung menghujam kencang keluar dari jendela kelas, dan sepersekian detik tedengar suara krompyang-krompyang dari bawah jendela. Saya lari keluar kelas, anton juga ikut, mencari tempat persembunyian teraman agar tidak bisa di cari oleh suami ibu kantin yang berjenggot itu. Semua aman. Bel masuk berbunyi. Di istirahat kedua kami mencoba menjenguk untuk memastikan keadaan kompor dan opornya.
 “ buk, pesen opor ayam satu”.
 Ibu kantin menjawab,”hari ini nggak jual opor dek, tadi opornya tumplak kejatuan kardus dari jendela”.
Lalu anton menjawab dengan bahasa kromo inggil sangat alus “ kok saget ngoteniku pripun nggeh bu ?”.
Ibunya dengan muka melas njawab lagi , “ ya nggak tau dek, tau-tau ada kerdus keluar dari jendela, padahal masak opornya banyake, tumplak semua. ”
Ku bilang “ oh gituuuu, yang sabar nggih bu. yaudah bu, nggak jadi beli opor, tak beli ke tempat lain aja, mari bu”
Akhirnya saya dan anton beli siomay. Maafkan saya ibu kantin. Tak ada maksud untuk menyakiti. Semua sudah berlalu. Yang sudah biarlah sudah.
Beberapa hari berikutnya, persami datang. Apa itu persami ? perekemahan sabtu minggu. Waktu itu sepertinya di kulonprogo. Tapi tempat pastinya saya lupa. Semua biasa aja, sebelum malam pentas seni datang. Saya dan anton jalan-jalan karena yang tampil pentas membosankan. Namanya aja malam, ya pasti gelap. Anton nggak bawa senter, apalagi saya. Asal jalan, blusukan ke kerumunan penonton perempuan. Mukanya nggak pada kelihatan. Dan moment itu tiba, saya lihat sesosok perempuan gendut duduk lesehan dengan senter di sampingnya. Anton tau , tapi saya nggak tau, bahwa itu adalah guru sejarah yang galak.
 Lalu, kutendang pantat nya, kubilang “ heh, njileh senter e yo,?”
Perempuanya diam, anton diam, sambil nyenggol-nyenggolin sikutnya ke tubuh saya.
Kubilang lagi, “ heh, dijak omongan meneng wae, njileh entuk ora ?”
Anton semakin keras nyenggol-nyenggolnya, tapi saya belum paham. Ibunya juga hanya diam, sambil ngelihatin saya. Saya ngelihatin panggung.
Di kesempatan ketiga saya lihat wajahnya, oig ! “ eh bu endang, hehe, bu pinjem senternya boleh bu ? hehe, yuadah kalau nggak boleh bu, saya permisi dulu, hehe, asalamualaikum”
Saya pergi jalan kaki agak lari, anton ikut, lalu njambak rambut saya di lokasi yang sudah aman. Sudah tak perlu di perpanjang lagi. Semua sudah terjadi, malu lah selagi masih bisa malu. Dan sampai sekarang saya masih pekewuh kalau mikirin bu endang.
Masih di malam itu malam yang penuh malu itu, malam semakin larut, pentas seni sudah selesai, semua sudah pada mau tidur, bahkan udah pada tidur, saya dan anton belum. Kebelet pipis, tapi kamar mandinya jauh. Sangat jauh. Karena males jalan kaki jauh-jauh, maka hanya nyari semak-semak di samping tenda. Anton menghadap kiri, saya menghadap kanan. Dipertengahkan kencing mulai terdengar suara krosak-krosak. Saya kira anton, ternyata bukan. Masih di diemin. Di 2 detik berikutnya suara krosak-krosaknya semakin menjadi-jadi. Saya lari, anton ikut lari, pipis nya belum selesai, pipisnya sambil berlari-lari. Kisah malam itu selesai. Paginya saya selidiki, ternyata yang saya pipisi adalah kandang kalkun, dan saya duga yang saya kencingi tadi malam adalah kalkun. Mana saya tahu ? kan gelap gulita, nggak punya senter pula.
Beberapa hari berikutnya, persami selesai, semester 2 mulai, udah mulai pada naik motor kalau berangkat sekolah, saya pun iya, anton juga. Kenapa selalu anton ? karena rumahnya anton jauh di barat, saya juga. Jadi ada ikatan sesama orang barat. Anton selalu bawa mantol kalau berangkat sekolah, saya nggak pernah. Mantolnya anton selalu di taruh di jepitan motor, nggak pernah dia masukin di jok motor, mungkin mau sombong ke saya kalau dia punya mantol. Dan dia berhasil membuat saya iri. Dia kalau berangkat pagi-pagi sekali. Kalau saya telat, selalu. Sebelum masuk kelas saya sempatkan nyari motor anton terlebih dahulu, saya buka mantolnya, saya jembreng-jembrengkan dan saya krukupkan ke motornya, walau hari tidak hujan sekalipun. Hampir setiap pagi seperti itu. Sampai 2 minggu berlalu anton pun sadar ada yang tidak normal. Dan akhirnya dengan sendirinya anton memasukan mantol sombongnya itu ke jok motor, tanpa mengetahui siapa yang suka menjembreng mantolnya setiap hari. Pesan dari kisah ini adalah, jangan pernah sombong walau dengan mantol sekalipun.
Beberapa hari berikutnya, saya sudah berdamai dengan diri saya sendiri dan dengan ibu kantin yang jualan opor. Saya akhirnya beli opor lagi di tempat ibuk itu. Ibuknya tetap nggak tau siapa yang menumplakan opornya dengan kardus tempo-tempo hari. Udah lupakan. Ini bukan tentang opor tumplak. Ini tentang makan opor ayam. Sudah saya habiskan, tapi kuahnya masih. Tiba-tiba si amir datang dengan mencampur bumbu kacang siomay ke dalam kuah opor, sambil nantangin, “ kalau berani nyeruput kuahnya, saya kasih dua ribu”.
“ah cuman dua ribu, nggak maulah” kataku.
Anton datang, sambil nuangin coca-cola ke piring kuah opor plus kuah kacang siomay.
 “ tiga ribu, berani nggak” kata anton.
Saya tetap nggak mau. Lia datang, nyampurin es teh ke adonan coca-cola, kuah opor, bumbu kacang siomay, sambil bilang. “lima ribu, gimana ?”
“Ok deal, jawabku”, ternyata harga diri saya hanya lima ribu saat itu. Saya ambil sendok makan, saya sruput adonan kuah biadab tersebut. Semua yang ngelihat hampir muntah, saya enggak. Tidak membahayakan, nyatanya saya masih hidup sampai sekarang. Alhamdulilah.
Beberapa minggu berikutnya, masih di kelas sepuluh, perjalanan semester 2 mau berakhir, saya mulai kenal dengan siswi yang duduk di depan bangku saya, tak lain dan tak bukan dialah lala dan dita. Saya di belakang lala, totok di belakang dita. Kalau kerja kelompok sering berempat, emang seperti itu adanya. Tugas kelompok sering dikerjakan di rumah lala, ada sedikit cinlok-cinlokan. Mungkin antara totok dengan pak tukang kebunnya lala. Tapi ini bukan cerita tentang cinlok, ini tentang situasi di kelas. Lala duduk selalu di depan saya, kalau saya pinjam tipek, penghapus, pensil, pulpen, penggaris, selalu ke tempat lala. Cara manggilku cuman cukup dengan cara mencoblos-coblos tas nya menggunakan bolpen, nanti lala mesti noleh sambil marah-marah. Pernah suatu ketika saya mainan karet, karet pentil, yang warnanya coklat. Saya tarik karetnya, siap di jepretkan, lala masih menghadap ke depan, lalu kupanggil, “ lak, lalak !” dan clak ! karetnya kena matanya, lala nangis, aku ketawa. Aku ketawa. Aku ketawa. Lala masih nangis. Saya iba. saya mencoba minta maaf tapi lala masih nangis. Yaudah saya pergi ke kantin karena saat itu saya lapar. Hari berikutnya saya lupa, lala masih inget. Mungkin sampai sekarang lala masih inget. Tapi saya udah lupa.
Beberapa minggu berikutnya, semester dua benar-benar mau habis, saya mulai risi tiap ulangan selalu di conto sama totok, setiap pulang selalu di tebengi naik motor sama totok. Benar-benar risi. Saya akan ganti partner sebangku di kelas dua kalau saya di beri kesempatan. Dan akhirnya kelas sepuluh pun berakhir, saya lupa rangking berapa, saya lupa yang ngambil rapot siapa, tapi yang jelas saya masuk ke keluarga baru, yaitu kelas XI IPA 4. Disitu saya berhasil mendapat partner sebangku baru, dialah Bayu.
Beberapa hari berikutnya, di sebelas ipa empat .........



Minggu, 18 Desember 2016

Apa-Apaan ini ?

Pagi itu keadaan masih biasa-biasa aja. Matahari masih terbit dari timur, Burung masih asik bernyanyi, cicak masih nempel di tembok, menunggu nyamuk lewat, dan nyamuk masih tertidur kekenyangan, karena saya biarkan menghisap darah saya semalaman. Saya juga baru saja tertidur beberapa menit dengan berjuta ton serbuk tidur di kasur kamar. Ibu sudah berangkat kerja pagi-pagi sekali dan bapak juga menyusul sambil mboncengin si erin.
Semua berawal dari sini , Keadaan terjadi begitu cepat, saya kira itu suara rx-king, dan ternyata itu adalah foging. Dengan keadaan tertidur imut saya mengabaiakan suara rx-king tersebut. Selang beberapa menit suara tersebut semakin mendekat berlahan. Saya mulai sadar ini bukan rx-king biasa, ini suara rx-king yang pengendaranya mbleyer-mbleyer kurangajar tak tau kalau saya barusan tidur setelah semalaman begadang melihat bal-balan. Saya keluar rumah dengan kriyip-kriyip, dan... apaan-apaan ini, dimana saya, apakah saya berada di 3450 Mdpl ? kenapa ada awan sebanyak ini ?
Sepersekian detik setelah itu saya mendengar suara jerit tangis nyamuk berhamburan dari rumah, bingung mencari sanak saudaranya yang mati karena menghirup gas pembunuh masal. Semut-semut di dinding mulai berjatuhan satu-persatu karena kakinya tak lagi kuat menempel di dinding. Kupu-kupu terbang ke barat,timur ke barat lagi, seperti habis dugem dan minum anggur satu galon semalam. Dan saya ?
Saya sempatkan garuk-garuk kepala sambil masih berfikir, apa-apaan ini ? saya mencoba mencari tempat teduh dan bebas dari awan biadab beraroma bensin tersebut. Terlihat dari kejauhan bahwa rumah saya sudah mengepul asap putih keluar dari sela-sela genteng. Jatuh air mata saya, karena ngantuk, karena belum tidur semalaman, dicampur Manchaster United kalah lawan Feyenord semalam, dicampur asap-asap putih sembarangan.
Tergelelak saya, terbujur tidak kaku di jalanan, sambil menunggu bapak-bapak puas mbunuh keluarga nyamuk yang sudah saya besarkan susah payah dengan darah saya sendiri. Kapan semua ini berakhir. Saya masih menangis sambil mengusap-usap mata sesekali. Kasihan nyamuk, lagi tidur nyenyak-nyenyak tau tau dibunuh dengan cara seperti ini.

30 menit berlalu, saya memasuki rumah berlahan, puluhan, ratusan, bahkan ribuan mayat-mayat semut dan nyamuk tak berdosa tergeletak di lantai rumah dan jalanan. Saya kumpulkan menjadi satu menggunakan sapu, saya taruh di suatu sudut runagan dan saya taruh di suatu tempat sakral, yang disebut tempat sampah. Di depan tempat sampah saya berdoa agar jenazah-jenazah ini dapat di terima di sisinya, dapat bahagia di surga sana, ditemukan lagi dengan kakaknya, adiknya, bapaknya, ibuknya, saudara-saudaranya, bahkan jodohnya, di surga sana. Amin. Dan saya ?

Sabtu, 24 September 2016

Semester 9

Saya adalah mahasiswa semester 9. Sudah 9 kali KRS-an dan sudah 9 kali mbayar SPP. Di kampus, biaya SPP per semester adalah Rp 2.205.000,00. Jadi saya sudah menghabiskan uang sebanyak Rp 19.845.000,00 untuk kuliah sampai dititik ini. Kamu tau uang sebanyak itu sudah bisa kita apakan ? mari kita cek. Jika untuk membeli es teh, saya sudah bisa mendapatkan 9923 gelas es teh. Jika saya minum es teh 3x sehari, saya tidak akan kehausan selama 3307 hari. Atau sekitar 9 tahun ! sekarang umur saya 22 tahun. Dan saya sudah terjamin tidak kehausan sampai umur 31 tahun. Itu baru es teh. Coba kita cek di tahu bulat. Harga tahu bulat, satu tahu seharga 500 rupiah. Jika untuk membeli tahu bulat, akan di dapatkan 39.690 butir tahu. Saya sudah bisa mandi bola tahu dengan tahu bulat. Itu baru di cek di makanan. Coba kita cek di solatip. Harga solatip satu buah seharga Rp 1000 rupiah. Jika untuk membeli solatip, sudah bisa di dapatkan 19.845 glinding solatip. Asal kalian tau, panjang satu glinding solatip jika di ulur memanjang, panjangnya bisa mencapai 66 meter. Hmmm coba kita kalikan 66 x 19.945 berapakah angka yang ditemukan ? 1.309.770 meter ! atau sekitar 1309 km ! sama dengan jarak Jogja – Palembang. Kamu bisa pergi ke Palembang naik selotip.

Luar biasa bukan ? dan sayangnya uang itu hanya untuk mbayar SPP. Maka dari itu, jangan sia-siakan kuliahmu karena uang SPP mu bisa menjadi jauh bermanfaat jika di es teh kan, di tahu bulatkan dan di selotipkan. 

Jumat, 02 September 2016

Jogja, Aku Ingin Pulang

Saya tidak berbakat bepergian, pergi ke tempat-tempat indah di kota-kota besar nun jauh disana malah membuat saya merasa kesepian dan membuat saya semakin rindu rumah. Ya. Rumah saya adalah Jogja. Kangen rumah adalah kangen Jogja. Banyak alasan kenapa saya selalu merindui Jogja.
Di jogja ada Hujan !
Kalau lagi hujan, Jogja jadi basah. Kalau nggak hujan ya nggak basah. Hujan selalu enak di jadiin status BBM, apalagi ditulis. Kamu tau apa itu hujan ? hujan adalah ketika banyak orang pakai mantol dijalanan. Tidak termasuk saya. Saya tergolong orang yang tidak suka memakai mantol saat Jogja hujan. Biar keliatan heroik. Laptop rusak dengan heroik, hape rusak dengan heroik, dan dompet berisi uang basah secara heroik. Pokoknya heroik. Di Jogja saya bisa hujan-hujanan, di kota lain enggak.
Di jogja ada Dinosaurus !
Sependapat dengan Jibraw, ada beberapa jenis Dinosaurus di kota Jogja. Dinosaurus berjenis tirex ditemukan di sekitaran taman pintar yogyakarta. Dinosaurus berjenis naga juga di temukan di sekitaran taman sari. Dinosaurus mirip patung polisi ditemukan di perempatan gramedia dan perempatan pedes.
Di Jogja ada Angkringan !
Saya kasih tau angkringan-angkringan terenak di dunia, yaitu : angkringan depan GOR UNY, angkringan kolam renang UNY, angkringan Felix temon pojok FT, angkringan depan SMA N 7 YK, angkringan pojok pasar ngasem, angkirngan selatan 4R futsal, angkringan lapangan mancasan, angkringan lapangan minggiran, dan angkringan –angkringan lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Di Jogja ada siang, senja, dan malam !
Di Jogja ada siang, dengan matahari dan langit birunya. Di Jogja ada malam, dengan bulan dan bintang-bintangnya. Di Jogja ada senja, untuk membatasai di antara keduanya. Tidak semua kota memiliki hal-hal tersebut. Untuk apa saya berkelana sedangkan saya sudah dilahirkan di kota paling indah sedunia.
Jogja itu menyenangkan !
jika bagimu tidak, mungkin kamu salah milih pasangan. Bagi saya Jogja bukan hanya melibatkan perasaan. Lebih jauh dari itu, Jogja juga melibatkan fikiran , sikap dan perbuatan. Setiap sudut kota Jogja itu logis. Seluruh aspek yang mengandung kepergian dari Jogja, hanya membuat saya ingin cepat-cepat pulang.
( di tulis di planet Merkurius, awal Juni tahun 2084 )


Jumat, 15 Juli 2016

Solat Jumat yang ke 811

Siang itu cuaca sangat cerah, biasanya juga kayak gitu. Karena sekarang musim kemarau. Hari Kamis, pukul 11.30. saya selesai mandi, pakai baju bagus. Pakai sarung, siap berangkat jumatan. Sudah sampai di masjid, masjidnya sepi. Ternyata hari itu hari kamis. Saya pulang lagi. Kecurigaan saya tentang sepinya  recent udpate BBM terjawab sudah. Saya melanjutkan tidur di hari kamis yang kurang dramatis.
Siang itu cuaca sangat cerah, biasanya juga kayak gitu. Karena sekarang musim kemarau. Hari Jumat, pukul 11.30. saya selesai mandi, pakai baju bagus. Pakai sarung, siap berangkat jumatan. Sudah sampai di masjid, masjidnya ramai. Alhamdulilah kali ini dramatis. Jumatan selesai, saya pulang.
Ditengah-tengah perjalanan pulang saya merenung sambil mengendarai motor. Jalanya sepi. Lalu saya klakson-klakson sendiri, biar ramai. Ada ibu-ibu ngliat. Saya teriakin “apa lu ngliat-ngliat !”, ibu-ibunya diam aja, karena saya neriakinnya dalam hati. Sambil bermain klakson saya merenenung, kenapa ibu-ibu tadi tidak jumatan ? kenapa yang jumatan hanya kaum laki-laki. Kenapa perempuan tidak ? ini tidak adil. Enak sekali jadi perempuan, belum pernah ngerasain jumatan salah hari. Ini semua harus tercoba terbalik.
Saya mulai mencoba jadi perempuan. Saya mencoba minum kiranti, mencoba pakai softek, lalu menunduk sambil megangin dada biar nggak keliatan belahan. Oh ternyata rasanya kayak gini, gumamku. Ternyata rasanya biasa aja.
Masih setelah jumatan, setelah mencoba ketiga hal tersebut, saya disuruh beli gas oleh ibuk. Nahkan, mesti yang bagian angkut-angkut gini diserahkan laki-laki. Ah perempuan bisanya cuman nyuruh-nyuruh, memanfaatkan kekuatan laki-laki. Menyebalkan, gumamku. Gas sudah terbeli, 15 kilogram, dengan jarak kurang lebih 50 meter, agak ngos-ngosan.
Masih hari jumat, malam. Pukul 22:10 WIB, mbukak intsagram, lihat postingan temen yang udah hamil 9 bulan, perute gede banget, lebih gede dari tabung gas elpiji 15 kg. Lalu hati nurani berkata, “opo yo ora abot mbendino nggawani barang neng weteng gedene semono nengdi-nengdi”. Akhirnya saya sadar. 15 kg dengan jarak 50 meter tak sebanding dengan ibu hamil yang bawa “tabung gas” lebih dari 50 meter. Saya nggak mau ada tabung gas di perut saya.  Saya nggak mau kemana-mana bawa tabung gas. Saya nggak mau jadi perempuan. Enak jadi laki-laki. Tamat !



Rabu, 29 Juni 2016

Aku Tak Peduli

Menulis seperti ini tak perlu inspirasi, hanya perlu imajinasi. Imajinasi yang berasal dari hati yang melihat - lihat tampak kasat mata terjadi di muka bumi. Ini cerita tentang hal-hal yang saya tidak peduli. Saya banyak sering melihat tentang kamu, tentang dia, tentang mereka, tentang kamu lagi. Kulihat folower instagrammu ribuan, sungguh aku tak peduli. Katanya gebetanmu anak kedokteran ? aku pun tak peduli. Mereka mereka yang posting naik gunung pun, aku tak peduli. Mau kalian selfie pakai tongsis di tempat-tempat wisata ? aku juga nggak peduli. Mau mosting makanan mahal apalagi, semakin nggak peduli. Mau kamu kuliah 3 tahun, aku nggak peduli, mau kuliah 7 tahun, aku juga nggak peduli. Mau dosen pembimbingmu kuliah lagi, aku nggak peduli, mau dosenmu piknik ke singapura aku juga nggak peduli. Mau sepatumu neki aku nggak peduli, adidias apalagi. Mau kamu naik motor hujan-hujan aku nggak peduli, naik mobil hujan-hujan apalagi, semakin nggak peduli. Mau hapemu aypon aku nggak peduli, mau hapemu motorola pun aku rapeduli. Pokokmen rapeduli, raurusan !
terilhat dari sudut pandang hatiku yang suka melihat-lihat, mereka hanya mingin-mingini, dan aku rakepengen. Disudut pandangku, mereka hanya pamer, dan aku nggak nggumon. Mengutip dari kalimatku sendiri,” jiwa pamer adalah dorongan dari orang miskin”. Begitulah, tak akui kutipanku bagus.
Justru yang membuat aku peduli adalah,  tentang ibu menyerupai perempuan berbentuk wanita tua yang lewat depan rumah diwaktu dini hari. Membawa kayu bakar di taruh di sepeda jengki dituntun jalan kaki. Edyan ! dia mau ngapain ? mau mbakar rumah malem-malem ?.
Telisik punya telisik usut-punya usut, ternyata kayu bakar itu akan dijual ke pasar Beringharjo. Jarak depan rumah dengan pasar Beringharjo kira-kira 30 menit kalau naik motor itupun ngebut nrabas-nrabas lampu merah. Lihat, dia sangat pamer tentang fisiknya. Perempuan tua meruntuhkan mental mahasiswa olahraga hanya dengan sekali sapa. Baik tuhan, aku menyerah, aku hanyalah cemilan di alam semesta. Tuhan, saatnya Kau pamer, untuk ibu-ibu tua penjual kayu bakar, kamu juga boleh pamer. Dan aku telah peduli, oleh ibu tua ini, terebukti dari doa-doa yang kuselipkan di pagi hari. Tuhan, kabulkanlah doaku yang penuh ketulusan ini.,., amin.


Rabu, 15 Juni 2016

Halaman persembahan

-       Terimakasih untuk dosen pembimbing dan pengusaha print-printnan yang telah bekerjasama secara kompak sehingga saya ngeprint kertas berulang-ulang
-          Terimakasih untuk dosen pembimbing dan pengusaha print-printnan yang telah bekerjasama secara kompak sehingga saya belum wisuda sampai hari ini.
-          Terimakasih untuk goodday mocacino rasa colin yang telah menemaniku ngerjain skripsi
-          Terimakasih untuk mas rully dan bu sumi yang tak henti-hentinya melayani mahasiswa mengurus nilai kosong tanpa rasa pamrih
-          Terimakasih untuk nasi telor yang telah menjadi konsumsi setia selama 8 semester
-          Terimakasih untuk bapak dan ibu yang telah membiayai untuk membeli nasi telor
-          Terimakasih untuk mas kana sakti yang mau masakin nasi telor
-          Terimakasih untuk istriku yang masih berbentuk zigot.
-          Terimakasih untuk masashi kishimoto yang telah menamatkan film kartun naruto dan mengajarkan saya apa itu arti jalan ninja.
-           sehingga lulus agak lama adalah sebuah jalan ninja pribadi masing-masing
-          Terimakasih untuk eichiro oda yang sudah sejak tahun 1998 membuat film one piece dan sampai sekarang belum tamat tamat.
-          Sehingga kuliah saya juga belum tamat-tamat
-          Sehingga saya bisa tenang menghadapi tekanan karena saya calon raja bajak laut.
-          Terimakasih supercell yang telah membuat game game menghibur semacam boom beach, clash of clans dan clash royale,
-          Sehingga saya tidak terlalu bosan nggarap skripsi
-          Tentunya terimakasih untuk pro evolution soccer dan wining eleven yang membuat saya betah di rumah.
-          Terimakasih untuk Tuhan yang telah memberikan energi kepada saya sehingga saya dapat menulis kalimat terimakasih-terimakasih diatas tanpa halangan apapun.
-          Terimakasih untuk seseorang yang telah menciptakan kata terimakasih sehingga saya bisa menulis kata terimakasih banyak-banyak
-          Terimakasih.
-          Terimakasih
-          Terimakasih


Selasa, 14 Juni 2016

Namanya Sara


Namanya sara, dulu sempat nggak punya hati. Tapi angsur berangsur hatinya tumbuh di dalam tubuh tanahnya. Dulu dia sempat tidak bisa memproduksi empedu dan tidak bisa ngapa-ngapain. Kini organ-organ tubuhnya sudah mulai bekerja normal. Kini hatinya justru membengkak tidak karuan, tidak terkendali.
Namanya sara, nggak pakai H. Kalau pakai H jadinya sarah. Semacam sarah azhari. Jadi terdengar saru, begitu. Nama panjangnya sara khairunisa, atau haerunisa, entah yang mana yang bener, saya juga nggak tau. Yang juelas namanya pasaran. Ada ratusan kalau dicari di searching engine facebook.
Namanya sara, tapi nggak kece dari lahir, baru akhir-akhir ini jadi kece .pernah kuliah di UNY, di FMIPA, tapi sekarang udah nggak. Lulus dengan predikat tidak cumlaude. Punya mata punya telinga baru aja punya hati.
Namanya sara, katanya suka buah durian, suka martabak, martabak tengah malam, suka ngupil diem-diem, katanya rumahnya di pinggir pantai, tapi sampai sekarang saya belum percaya.
Namanya sara, pernah njemur pakaian di depan rumah, pernah nonton film di bioskop sambil jingkrak jingkrak, suka melihara ular, ularnya di sebar di rumah orang. Kalau laper ularnya di masak asam manis lalu di makan sendiri.
Namanya sara, pernah hilang, pernah kembali, pernah hilang, nggak tau apakah kembali. Mungkin sudah punah, kena lahar gunung berapi. Mungkin juga mengungsi di planet lain. Entah.

Namanya sara , Mungkin benar-benar hilang, tapi tak masalah. Sesuatu yang hilang bukan untuk diperdebatkan, itu sudah bagus. Biarkan.

Kamis, 07 April 2016

Babi !

Babi selalu dilahirkan dari ibu babi. Apakah babi itu babi ? Babi tak pernah menyadari bahwa dirinya adalah babi. Babi tak pernah marah apabila dirinya dipanggi babi. Babi tidak pernah solat, apalagi jumatan.  Tidak pernah solat karrna dia tidak bisa solat. Bukan karena dirinya haram. Tapi karena kakinya empat. Babi tak bisa duduk atahiyat awal maupun akhir. Dia juga tidak punya jari telunjuk. Babi tidak bisa bermain gitar.
Babi dipanggil babi karena dirinya gemuk. Jika dirinya kurus dia tetap dipanggil babi. Babi tidak pernah makan babi. Karena babi tau makan babi adalah haram. Babi tak pernah makan bakso. Karena babi ragu bakso yang dimakanya bakso daging babi atau bukan. Pemuda pemudi babi tak pernah misuh misuh menggunakan kata babi. Babi selalu misuh dengan kata “ manusia”. Manusia di mata babi bagaikan makhluk menjijikan yang selalu bermain dikubangan lumpur dan berperut buncit.
Babi tak pernah nongkrong di warung kopi. Apalagi selfie. Karena nongkrong dan selfie adalah perilaku makhluk menjijikan semacam manusia. Babi tak punya mall, tak punya pasar maupun toko pakaian. Maka dari itu babi tak pernah memakai baju. Jangan salahkan babi yang bugil. Salahkan pemerintah yang tak pernah memfasilitasi babi. Tapi babi lebih heran dengan manusia. Manusia mempunyai mall dan toko pakaian, tetapi tetap ada yang tidak memakai pakaian. Menjijikan. Begitu kata babi.
Babi tidak pernah berpacaran. Babi tidak pernah menikah.  Jika babi berpacaran, pacarannya hanya di kubangan lumpur. Itu pun pergi kekubangan lumpur hanya berjalan kaki. Karena babi tak bisa beli motor, apalagi mobil. Kalau bisa beli motor/mobil pun, babi tetap tidak bisa mengendarai. Mata pencaharian babi sehari hari adalah ngepet. Babi bisa mendapat penghasilan 10 juta perhari jika mau. Tapi babi tidak mau. Babi tak butuh uang. Uang hasil ngepetnya hanya di bagi bagikan ke manusia. Sungguh babi adalah hewan yang mulia.
Babi tidak pernah kuliah. Apalagi sekolah. Babi tidak butuh itu. Yang babi butuhkan hanyalah pakaian. Berikan kami pakaian ! Begitu teriak babi. Tapi hanya terdengar suara grog grog grog di telinga manusia. Telinga manusia memang selalu cacat. Begitu argumen babi. Padahal babi selalu memberi uang ke manusia. Tapi manusia tak pernah tau balas budi. Memang begitulah adanya manusia. Tuhan dari babi adalah cu patkai. Satu satunya babi yang pernah bermain film dan masuk tivi. Disitu diceritakan bahwa babi adalah reinkarnasi dari manusia. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah manusia adalah renkarnasi dari babi. Karena dimata babi, manusia adalah makhluk yang lebih rendah dari babi

Babi tak pernah berjualan bunga di perempatan jalan, babi tak pernah foto selfie di dalam mobil. Babi juga tidak pernah foto menggunakan tongsis. Itu hanya perilaku menjijikan, Kata babi. Pada suatu ketika babi pernah digigit oleh anjing. Lalu babi langsung mencari tanah untuk wudhu dan membasuhnya tujuh kali. Anjing itu hewan haram ! Kata babi. Babi itu hewan haram ! Kata anjing. Mereka saling tuduh untuk menentukan siapa yang terharam diantara mereka. Jika babi bosan hidup, babi menyerahkan diri kepada manusia untuk dimasak menjadi olahan bakso atau yang lain. Dengan begitu amal ibadah babi bisa diterima disisinya dan kelak masuk surga. Sesungguhnya babi adalah hewan yang mulia. Babi hanya ingin dimengerti. Apakah babi itu babi ?

Selasa, 05 April 2016

Beberapa Hari Nanti


Beberapa hari nanti, ketika dihadapkan untuk mengingat masa kuliah, anda akan menunduk, membayangkan seandainya diri anda adalah salah satu tiang dari GOR UNY yang tekun. Seandainya anda menjadi tiang itu, anda akan sedikit abadi menyaksikan hal-hal seperti bangunan-bangunan yang berubah, anak-anak muda yang silih berganti dengan aneka jenis pakaian, bahasa-bahasa dialog di zaman yang mereka kenakan, istilah-istilah dan acara pertemuan yang silih berganti, juga langkah-langkah kaki, percakapan, kebahagiaan, dan beberapa bagian dari kesedihan dalam satu sudut pandang, sudut pandang tiang GOR UNY bagian barat daya.
Beberapa hari nanti, anda akan lupa bahwa anda pernah menggunakan topi kerucut warna-warni, berangkat pagi-pagi sekali, berkalung kertas, memakai tas kotak , berpita, seringkali bernyanyi-nyanyi, tepuk tangan, dan kadang berjalan dengan langkah gemetar di suatu pagi menuju timur. Seandainya saat itu anda dapat menembus masa depan, anda pasti tau bahwa GOR itu adalah ruang dari dosen-dosen inspratif dengan ciri khas dan kekuatan prinsipnya masing-masing.
Beberapa hari nanti, jika anda menjelma menjadi tiang GOR UNY bagian barat daya, anda akan melihat beberapa mahasiswa duduk di samping anda, bercanda, bercengkrama, membicarakan mata kuliah renang yang tak kunjung lulus. Anda akan melihat, mahasiswa yang duduk dan berbaring di lantai, menunggu mata kuliah praktek dilapangan jam 1 siang.
Beberapa hari nanti, anda akan lupa bahwa anda harus membawa celana dalam cadangan, handuk, dan baju ganti di setiap hari, karena kuliah di kampus, anda harus bergelut dengan keringat, air, debu, udara, dan matahari.
Beberapa hari nanti, anda mungkin lupa pernah menjadi avatar, yang pernah menaklukan 4 elemen Bumi di jam-jam perkuliahan .
Beberapa hari nanti, anda akan mengingat bahwa anda pernah bersama-sama dengan avatar lain untuk memperjuangkan toga bernilai puluhan juta rupiah. anda akan merindukan avatar avatar lain yang pergi untuk mencapai cita-citanya masing-masing.
Beberapa hari nanti , ketika di hadapakan untuk mengingat masa kuliah , anda akan menunduk, membayangkan menjadi tiang GOR UNY bagian barat daya, dan berterus terang bahwa tiang itu akan mengingatkan, betapa pertemuan-pertemuan yang terjadi bukanlah : kebetulan. Seandainya tetap terasa kebetulan , maka yakinlah bahwa itu adalah kebetulan yang telah direncanakan, - entah oleh siapa.



 Beberapa hari nanti  kita akan bertemu kembali, Mungkin beberapa hari nanti.

Selasa, 22 Maret 2016

Munculnya Revinadus Clarindadus


Tepat 22 tahun yg lalu, ada bayi perempuan kecil me-forehand rahim ibunya sendiri. Energi dari forehand tersebut mendorong tubuhnya keluar dari rahim dan tibalah dia di tempat tinggal baru bernama, bumi. Tempat dinosaurus pernah hidup. Nama bayi itu sendiri adalah revinadus clarindadus. Ketika usianya beranjak dewasa, revinadus berkelana ke negeri baru untuk menyempurnakan jurus forehandusnya.
Tibalah dia di negeri jogjatus. Di saat perjalanan menuju negeri jogjatus, revinadus bertemu dengan makhluk evolusi dinosaurus, salah satu anggota dari 11 supernovus, siapa dia? Ya, dialah pututus, dengan jurusnya brewokus. Selama beberapa hari awal di negeri jogjatus, pututus menemani revinadus untuk mengenal lebih jauh negeri jogjatus. Pututus menyarankan, jika ingin menyempurnakan jurus forehandusnya, masuklah ke akademi efikus, akademi yang juga di masuki oleh pututus. Akhirnya keputusan dibuat, revinadus masuk ke akademi efikus.
 Di akademi tersebut revinadus berlatih sangat keras sehingga dia bisa menggunakan lebih dari satu jurus.  Jurus barunya dia beri nama backhandrus, smashus, cantikus, dan jurus-jurus rahasia lain yang masih di rahasiakan oleh revinadus. Pernah suatu ketika revinadus menggunakan jurus forehandusnya, dan tidak sengaja jurus tersebut mengenai dagu sebuah kuda, dan kuda tersebut berubah menjadi jerapah. Dan dari situlah muncul teori asal mula jerapah, yaitu dagu bawah kuda yang dipukul ke atas oleh revinadus.
Dan juga pernah suatu ketika, ada seorang manusia terkena penyakit kanker yang sangat ganas, lalu revinadus memberikan air matanya untuk manusia tersebut, lalu apa yang terjadi ? Ya, manusia tersebut langsung sembuh seketika. Kekuatan yang mengerikan. Kehebatan lain dari revinadus adalah, jika perempuan lain tidur dengan memeluk boneka beruang, revinadus tidur dengan memeluk beruang sungguhan. Sungguh wanita yang sangat tangguh.

Hari demi hari telah di lalui, akhirnya revinadus bertemu dengan 11 supernovus, termasuk pututus di dalamnya. Karena kecantikan revinadus, kesebelas supernovus berlomba-lomba merebut hati revinadus. Akan tetapi sayang, hati revinadus tak bergerak sedikitpun. Kini revinadus sedang menjalani latihan terakhir di akademi efikus, sama dengan ke sebelas supernovus, revinadusedang menjalani latihan skripsikus. Dikabarkan setelah berhasil melewati latihan ini revinadus akan diangkat menjadi ratu di sebuah kerajaan Klatenus . Siapa raja dari kerajaan tersebut ? Dialah alfredus.

Senin, 21 Maret 2016

11 SuperNovus

Di sebuah negeri antah berantah, pernah hidup beberapa makhluk hidup evolusi dinosaurus. Makhluk tersebut adalah rendraclius, budius, irchamus, pututus, cakus, arisus, arekus, hasanus, wijangus, indraus, dan pemilik dari negeri tersebut, Fauzanus erektus. Rencananya negeri erektus tersebut akan menyerang negeri unyus yang sangat tangguh. Sadar karena mereka belum cukup tangguh, maka mereka menunda dulu penyerangan ke negeri unyus, dan memperkuat jurus-jurus yang sudah mereka miliki sejak lahir.
Rendraclius dengan jurus cangkemanus yang mampu membuat orang lain menangis dengan ketajaman jurus cangkemanus. budius dengan jurus gelandangus mampu memberikan umpan-umpan nyaman kepada siapapun yg meminta, tapi alhasil hanya perempuan yang terpikat dengan jurus gelandangus ini, yaitu pitikantropus dan rafikartikus. Lalu irchamus dengan jurus uwitus, mampu meraih tempat-tempat yang tinggi dengan ketinggian uwitus nya, akan tetapi jurus itu tak berguna saat berjumpa dengan pututus dengan jurus brewokusnya. pututus dengan jurus brewokus mampu meraih benda benda yang jauh dengan memanjangkan brewokusnya. Belum ada yang tau pasti sebrapa jauh radius brewokus ini mampu memanjang, tapi dia pernah berkata bahwa dia pernah mengukur suhu matahari dengan ujung brewokusnya, dan hal tersebut di akui oleh NASA sebagai penemuan yang luar biasa.
cakus dengan jurus ngentutus mampu mendorong bumi ke bawah dengan tenaga dan letupan angin yang luar biasa. Dikabarkan saat dia menggunakan jurus ngentutus dia bisa menggeser bumi kebawah sejauh 20 cm. Arisus dengan jurus mlongous, mampu membuat musuh bunuh diri karena musuh kehabisan akal untuk menjelaskan suatu hal kepada dirinya. Jurus yang mengerikan.
arekus berjurus kemakius, walaupun tubuhnya kecil sekecil minikantropus, tapi kemampuan kemakiusnya tak bisa ditandingi. Mungkin akan seimbang jika ditandingkan dengan jurus cangkemanus nya milik rendraclius, karena mereka berasal dari clan yang sama, yaitu clan esemkatus.
hasanus dengan jurus hentaiyus, mampu menggunakan bahasa jepang dengan sangat fasih. Walaupun tak ada satupun orang di dunia ini yang paham dengan bahasa jepang yang di utarakan oleh hasanus. Dan dia sangat percaya diri bahwa dirinya sangat mirip dengan Roronoa Zoro, tukang tersesat dari film kartun terlaris di jepang, One Piece.
 wijangus dengan jurus potokus, makhluk evolusi dinosaurus paling potok di antara kesebelas supernovus. Dia mampu push-up menggunakan satu tangan, walaupun saat dia melakukan push-up dengan satu tangan dia lebih terlihat seperti orang cacat ketimbang sedang melakukan push-up. Dan ingat, saat melakukan push-up dia tidak mengangkat tubuhnya keatas, tapi dia sedang mendorong bumi kebawah. Kira-kira menggeser bumi sejauh 5 cm. Masih kalah jauh dengan letupan angin yang diciptakan oleh jurus ngentutus milik cakus.
Dan yang terakhir, indraus dengan jurus boyous. Sebenarnya penulis masih ragu ini dikategorikan kedalam jurus atau brengsekus. Dia mampu memacari 5 wanita dalam satu waktu dengan jurus boyous. Dia bisa mengganti 5 wanita lama dengan 5 wanita yang baru dalam waktu satu hari. Jurus yang mengerikan, tak kalah mengerikan dengan jurus mlongous milik aresus.

Untuk memperkuat jurus-jurus tersebut ke 11 supernovus tersebut menimba ilmu di sebuah akademi yang bernama akademi efikus. Selama kurang lebih 4 tahun mereka memperkuat jurus-jurus tersebut dan alhasil jurus jurus tersebut hampir mendekati titik sempurna. Kini mereka sedang menjalani latihan terakhir, latihan terberat selama mereka menimba ilmu di akademi efikus, yaitu latihan skripsikus. Dikabarkan setelah mereka selesai menyelesaikan latihan skripsikus mereka akan menyerang negeri unyus dengan kekuatan penuh. Bersiaplah negeri unyus, kesebelas supernovus akan meluluh lantakan negaramu dengan satu kali serangan !