Jumat, 02 September 2016

Jogja, Aku Ingin Pulang

Saya tidak berbakat bepergian, pergi ke tempat-tempat indah di kota-kota besar nun jauh disana malah membuat saya merasa kesepian dan membuat saya semakin rindu rumah. Ya. Rumah saya adalah Jogja. Kangen rumah adalah kangen Jogja. Banyak alasan kenapa saya selalu merindui Jogja.
Di jogja ada Hujan !
Kalau lagi hujan, Jogja jadi basah. Kalau nggak hujan ya nggak basah. Hujan selalu enak di jadiin status BBM, apalagi ditulis. Kamu tau apa itu hujan ? hujan adalah ketika banyak orang pakai mantol dijalanan. Tidak termasuk saya. Saya tergolong orang yang tidak suka memakai mantol saat Jogja hujan. Biar keliatan heroik. Laptop rusak dengan heroik, hape rusak dengan heroik, dan dompet berisi uang basah secara heroik. Pokoknya heroik. Di Jogja saya bisa hujan-hujanan, di kota lain enggak.
Di jogja ada Dinosaurus !
Sependapat dengan Jibraw, ada beberapa jenis Dinosaurus di kota Jogja. Dinosaurus berjenis tirex ditemukan di sekitaran taman pintar yogyakarta. Dinosaurus berjenis naga juga di temukan di sekitaran taman sari. Dinosaurus mirip patung polisi ditemukan di perempatan gramedia dan perempatan pedes.
Di Jogja ada Angkringan !
Saya kasih tau angkringan-angkringan terenak di dunia, yaitu : angkringan depan GOR UNY, angkringan kolam renang UNY, angkringan Felix temon pojok FT, angkringan depan SMA N 7 YK, angkringan pojok pasar ngasem, angkirngan selatan 4R futsal, angkringan lapangan mancasan, angkringan lapangan minggiran, dan angkringan –angkringan lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Di Jogja ada siang, senja, dan malam !
Di Jogja ada siang, dengan matahari dan langit birunya. Di Jogja ada malam, dengan bulan dan bintang-bintangnya. Di Jogja ada senja, untuk membatasai di antara keduanya. Tidak semua kota memiliki hal-hal tersebut. Untuk apa saya berkelana sedangkan saya sudah dilahirkan di kota paling indah sedunia.
Jogja itu menyenangkan !
jika bagimu tidak, mungkin kamu salah milih pasangan. Bagi saya Jogja bukan hanya melibatkan perasaan. Lebih jauh dari itu, Jogja juga melibatkan fikiran , sikap dan perbuatan. Setiap sudut kota Jogja itu logis. Seluruh aspek yang mengandung kepergian dari Jogja, hanya membuat saya ingin cepat-cepat pulang.
( di tulis di planet Merkurius, awal Juni tahun 2084 )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar