Malam ini aku ingin menjadi brontosaurus, agar bisa mengintipmu langsung dari luar jendela. Tak perlu turun tangga, tak perlu bertemu di loby. Kita ngobrol saja lewat lubang jendela. Kamu berbicara tentang hari ini, aku juga berbicara tentang hari ini. Heh kamu, sekarang aku sudah menjadi brontosaurus. Kamu tak perlu repot-repot turun dari atas untuk mencari makan. Biar aku saja yang belikan, biar aku saja yang bawakan. Kamu tinggal menunggu di jendela, kugigit plastik makananmu, langsung ku angkat ke depan jendelamu. Jika kamu mulai lelah turun tangga, prusutan di leherku juga ide yang bagus. Nanti kamu pegang leherku. Lalu kamu tinggal mak plusut langsung sampai lantai paling bawah. Kalo kamu capek naik tangga, taruh saja pantatmu dihidungku, duduk saja disitu, nanti kuangkat kamu ke jendela kamarmu. Nanti kamu sedikit melakukan aksi akrobatik untuk masuk melewati celah celah jendela kamarmu. Menyenangkan menjadi brontosaurus, tapi kalau hujan susah nyari tempat berteduh. Pakai payung juga cuman kepala aja yang ketutup. Ah aku mau sepayung denganmu. Tapi payungnya pasti nggak cukup. Ah, aku tak mau punah sebelum sepayung denganmu. Aku harus buat payung seukuran gymnasium. Biar kita bisa sepayung. Oiya, kenapa hari ini aku banyak ngomong. Padahal aku sudah berjanji untuk mengurangi kata-kata. Yaudahlah. Hari ini kuota kataku sudah mau habis, tinggal sisa 3 kata : aku sayang kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar