Bantul ndung. Tenang saja. Hidup hanyalah tentang cara menyikapi suasana ke suasana tanpa harus kehilangan semangat. Mutiara selatan datang dari sebelah timur menuju ke barat. Di tiket tertulis gerbong nomor 3 kursi 4A. saya bersama saya sendiri masuk melalui pintu bagian belakang. Tak ada yang menarik, semua berjalan sewajarnya. Kurang lebih 8 jam perjalanan dari Jogja ke bandung. Di pagi hari pukul 08.33 wib seharusnya kita sudah sampai. Tapi karena rel kereta apinya macet, menjadi molor sampai jam 9.00 wib. Di tengah kemoloran itu saya pun kebelet eek.
Eek sambil naik kereta tidak enak. Tadi saya kepleset satu kali saat jongkok. Engkel kaki saya ketekuk. Tapi saya diem aja. Pura-pura tidak ada yang melihat. Kenyataanya memang tidak ada yang melihat. Engkel terasa sakit, tapi tetap pura-pura semua baik-baik saja setelah kembali ke tempat duduk. “kakinya kenapa mas ? kok jalanya pincang-pincang ? “ Enggak bu nggak papa. Ingin sekali aku menjawab “kepleset waktu eek bangsat”.
Eek di kereta enggak enak. Saya selalu gagal memasukan tai kedalam lubang sasaran. Selalu meleset. Karena goncangan yang tidak bisa diprediksi, karena saya tidak tau kereta akan belok kanan atau kiri. Lalu saya harus membersihkan sisa-sisa tai yang menempel di kloset karena tidak tepat sasaran. Akhirnya saya berhasil menghilangkan jejak. Tai lah tai.
Menyamnbut pagi yang lapar, disamping stasiun ada warung makan khas sunda dengan bakwan gorengnya. Pak, bakwannya satu berapa ? “??????”. bakwan a’ bakwan. “ohhh, bala-bala ?” bakwan a’ ! “ini namanya bala-bala dek”. Sialan ngotot juga nih bapak. Udah saya benerin tetep aja ngotot. “Naon teh bakwan ?”. apaan teh di campur bakwan. Saya nggak pesen teh bakwan pak !.
Blunder terbesar ketika pergi ke Bandung adalah tidak membawa selimut. Saya terlalu meremehkan iklim bandung. For your information, di Bandung, Ice bucket challenge dirayakan setiap pagi dan sore. Alias mandi ! Kalau di mas kobis air es harganya seribu, di Bandung, air es gratis, satu bak mandi. Saya langsung dengan cepatnya mencari kos-kosan agar langsung bisa leha-leha sekalian istirahat. mas, saya fauzan mas, perkenalkan. “Oh Fauzan, dari Medan ya ?”. Medan ndasmu njungkel, kata saya lirih. “naon a’ ndasmu njungkel ? lalu saya memberi contoh bagaimana ndas njungkel. “ oh, kepala kebalik ?” nah iya. Itu ndasmu njungkel. Saya dari Jogja mas, bisa-bisanya dikira dari Medan. Apa kah wajahku ini seperti boris bokir ?
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar