Senin, 08 Mei 2017

Patimura Open Mic

                                                       

“ Halo, selamat malam. Perkenalkan nama saya patimura. Hari ini saya dikerjai sama manusia, nggak tau namanya siapa, tapi tiba-tiba saya di untel-untel dan dibentuk sedemikian rupa dan tiba-tiba saya jadi terlihat seperti memegang mic. Sebelum memberanikan diri open mic saya adalah penyanyi. Dan sebelum jadi penyanyi saya adalah mc dangdut. Dan sebelum menjadi mc dangdut saya adalah pejuang bangsa indonesia !
Apakah kalian tau saya ? saya adalah patimura, ( atau Thomas Matulessy) (lahir di Haria, pulau Saparua, Maluku, 8 Juni 1783 – meninggal di Ambon, Maluku, 16 Desember 1817 pada umur 34 tahun), juga dikenal dengan nama kapitan patimura, adalah pahlawan Maluku dan merupakan Pahlawan nasional Indonesia ! ( sumber : wikipedia ). Tapi sekarang saya dikenal karena nempel di uang seribu. Ironis sekali. Sebagai uang, saya sering sekali di sia-siakan.
Saya tidak pernah ditemukan di bank, atm, atau di dompet cewek-cewek matre. Saya sering dijumpai di kantong saku tukang parkir, dempet anak kost, di kotak amal, kotak sumbangan, dan juga di kotak kumuh tempat membayar wc umum. Mungkin uang bergambar antasari dan imam bonjol sependapat dengan saya. Mereka adalah dua sahabat saya sejak saya dilahirkan. Kami tau kami siapa dan kami cukup tau diri untuk tidak berteman dengan uang bergambar sukarno&hatta dan i gusti ngurah rai.
Tapi kami bahagia sebagai uang receh, kami lebih sering berkunjung ke masjid, mushola dan kotak-kotak sumbangan dibandingan sukarno-hatta dan ngurah rai. Kami juga senang hidup bersama tukang parkir, kernet bis kota, dan ibu-ibu tua penjual sayur mayur di pasar. Mereka sangat menghargai kami, selembar demi selembar mereka rapikan baju kami yang kumuh, dan kadang kami dletakan di tempat yang layak. Kami merasa dihargai di tangan mereka , dan mereka masih mau menambal kami dengan solasi walau tubuh kami hancur sobek berkeping-keping. Terkadang wajah kami dicoret untuk lucu-lucuan anak alay, tubuh kami di kasih nomer telepon, dan kadang nomer telepon tersebut dikasih nama cewek cantik. Terkadang di dalam dompet sebuah cowok alay, kami juga melihat ada foto cewek yang diletakan berbeda ruang dengan kami. Ingin sekali kami merayu cewek itu tapi kami takut terkena hukuman masuk ke lubang kotak infaq yang gelap. Ya begitulah.

Melalui ini saya mau mengucapkan terimakasih untuk orang-orang lecil yang tidak sombong, yang masih mau merawat kami dengan baik. Dan untuk sokarno-hatta dan ngurah rai, sapalah kami sesekali karena kami juga ingin berteman dengan kalian. Sekian dari patimura , wasalamualaikum warohmatulohi wabarakatu ”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar