Selasa, 28 Juni 2022

Saat Kiriku Dibunuh Pelan-Pelan

 


ketika aku kecil, aku sangat suka menggunakan tangan kiriku untuk melakukan berbagai macam hal. Seperti makan, minum, sikat gigi, menulis, dan menggenjreng senar gitar. tapi, kata ibuku, tangan kiri itu tangan jahat. terbukti ketika diberi uang, aku mau mengambil menggunakan tangan kiri, selalu dikatain "hayooo, tangan yg baik yg mana". oh iya. yang kanan ya ?. lalu aku mulai membiasakan diri menggunakan tangan kanan setiap menerima uang. lalu, ketika aku makan menggunakan tangan kiri, selalu dikatain "hayooo, jangan pakai tangan kiri, jorok, itu tanga  buat cebok". oh iya. yang kanan ya ? lalu aku mulai membiasakan diri makan menggunakan tangan kanan. ketika aku mau masuk masjid, "hayo kaki mana dulu ?" oh iya, kanan dulu ya ? lalu aku mulai membiasakan memulai langkah menggunakan kaki kanan.


lambat laut itu terbentuk dan membentuk menjadi reflek untuk pergerakan lainya. bahkan, minum pun, makan pun, semua harus kanan. tidak ada yang boleh kiri. why ? ada yang punya alasan logis selain alasan agama dan budaya nenek moyang ? Apakah kalian tidak sadar bahwa Lin Dan sangat luar biasa dengan tangan kirinya ? Apakah kalian tidak sadar Gareth Bale, Adriano, Roberto Carlos memiliki unlimited power di kaki kirinya ? apa yang terjadi jika Lin Dan, Bale, Adriano, dan Carlos lahir di Indonesia. apa yang terjadi. coba renungkan. apa yang terjadi. Dia sudah diberi bakat luar biasa di bagian tubuh bagian kiri oleh Tuhan, tapi budaya dan syariat agama telah berlahan membunuhnya. ini belum dipuncak tulisan. saya akan menyebutkan satu nama lagi, LIONEL MESSI. THE GREAT OF ALL TIME. dia pengguna kaki kiri tulen. kalau boleh saya menebak, kenapa dia bisa sehebat itu, jawabannya adalah :


"karena dia tidak lahir di Indonesia."



Kalian sadar nggak sih, Seumur hidup kita, selama ini, kita terlalu dikanan-kanankan. terlalu dikanankan ! tangan jahat tangan baik. kaki jahat kaki baik. sisi jahat sisi baik. budayakan kaki kanan terlebih dahulu, budayakan bagian kanan terlebih dahulu, budayakan makan menggunakan tangan kanan. budayakan menoleh  ke kanan terlebih dahulu. menurut ilmu reflek yang saya pelajari ketika kuliah, Pembentukan Reflek itu terbentuk ketika kalian berada di usia Adolescence. Dan mematang seiring berjalannya umur dan pengulangan gerakan selama bertahun-tahun. dan bisa jadi, bisa jadi, banyak pemain Indonesia yang "Sebenarnya" sudah diberi bakat luar biasa di bagian kirinya, tapi dibunuh oleh budayanya sendiri.


untuk bagian akhir. walaupun saya tau ini bakal kontroversial, jika masih ada yg bertanya, kapan sepak bola Indonesia maju, jawabannya adalah, "Selama budaya kanan lebih baik dari kiri masih berlaku, sepak bola Indonesia tidak akan pernah maju."


Sebagai pembuktian terakhir, silahkan simak di slide 8, itu adalah sekuat timnas sepak bola amputasi Indonesia, yang berhasil lolos ke piala dunia 2022 Turki tanpa jalur tuan rumah. Perhatikan, berapa jumlah pemain yg menggunakan kaki kiri dan tentu saja sang kiper, tangan bagian mana yg dia gunakan.




*tapi saya masih yakin para pembaca tulisan saya masih banyak yg waras dan mau membuka pikirannya tentang hal ini.

Rabu, 27 April 2022

Merah & Hijau

 "menurutmu, warna rubik ini apa ?"


ya jelas merah. sepenuhnya merah.


"wah, nggak nyangka ternyata kamu ini kafir. jelas-jelas warna rubik ini hijau. kamu benar-benar dalam keadaan sesat. Segeralah bertaubat dan yakinilah bahwa rubik ini berwarna hijau. Jika kamu tidak meyakini itu, azab Allah akan segera menimpamu. dan neraka adalah kepastian untukmu."


apakah kamu pernah melihat rubik dari sisi ini ? jika kamu melihat dari sisi ini, rubik ini benar-benar berwarna merah.


"kenapa aku harus percaya kepadamu. kenapa aku harus kesisimu. kenapa aku harus percaya bahwa rubik itu merah, sedangkan aku sejak kecil sudah diajari bahwa rubik ini berwarna hijau, dan aku benar-benar melihat bahwa rubik ini berwarna hijau."


oke, baiklah. mungkin aku percaya bahwa rubik ini memiliki warna hijau, dan aku juga mempercayai rubik ini memiliki warna merah. kita hanya perlu meyakini hal ini untuk diri sendiri, bukan untuk merendahkan warna lain dan mempengaruhi orang lain.


"mana ada rubik warna merah, jika kamu ingin selamat dari dunia dan seisinya, segeralah meyakini bahwa rubik ini hijau. kamu itu salah, benar benar salah, sepenuhnya salah. Hanya warna hijau lah satu-satunya warna yang tepat untuk mendeskripsikan rubik ini. aku bisa meledakanmu jika sekali-kali berani mengatakan bahwa rubik ini merah. kuledakan bersamaku dan kamu akan mati dalam keadaan hijau. kamu akan kuselamatkan dari kebodohan merahmu itu."


oke aku akan mencoba kesisimu, apakah benar ada warna hijau disitu. Ohiya.. ternyata benar, rubik ini memiliki dua warna, hijau dan merah. 


"tidak, rubik ini seutuhnya hijau. aku tidak akan percaya jika ada warna merah disana. kamu sesat."


coba sejenak ikut bersamaku, please, lihatlah sebentar disini benar-benar ada warna merah.


"didalam keyakinanku, pergi ke sisimu adalah musyrik, sirik dan memalukan. perilaku selain tatanan hijau akan dilaknat oleh Allah. kamu harus mendeskripsikan rubik ini dengan cara hijau. tidak ada cara lain, hanya cara hijaulah yg paling benar." 


oke terserah, aku menyerah. lakukan semaumu, aku akan melanjutkan perjalananku mengelilingi rubik ini, siapa tau aku akan menemukan warna lain selain merah dan hijau.