Kamis, 25 Maret 2021

Sore Cengcengpo

Sore yang cengcengpo ~ menghisap hasil fotosintesis tembakau 2,4 nicorobin di kabupaten ohara barat wilayah westblue untuk menghiasi langit langit mulut. klorofilnya adalah warna warni asap yang tang melintang di kepala dewi kesunyian. sambil menyaksikan manusya manusya gagal cpns berlalu lalang, Sedang ada balapan kuda di dalam hati. yang larinya paling deras adalah yang pantatnya dicambuk berkali-kali. masokis masokis hatiku masokis. pantatnya berotot hasil dari kristalisasi luka dampak dari pengolahan limbah hati yang care less.

.

.

.

Inilah inalilahi hati aku yang ting telotok terbuat dari hembusan bising ketoplak yang mengendap berbulan-bulan menjadi siluman kangen. hati yang terdidik oleh caci terasah oleh maki yang meliuk-meliuk menciptakan ketabahan yang sangar. inilah inalilahi hati kamu yang terakreditasi baik sekali yang selalu membikin aku kangen level strata satu. inalilahi sudah lawas tapi tetap membekas sebagai universitas pantas ikhlas. bau bau perpisahan seperti kerupuk rambak mlempem disantap dengan sate kucing menambah keindahan sore yang merahnya Marlboro banget.

.

.

.

Hati masih lemes karena habis melakukan donor mantan golongan 3A. telah diucapkan terimakasih untuk yang pernah betah tapi tak butuh, untuk yang pernah butuh tapi tak betah. sore menjadi sorai dan petang menjadi patung. Terimakasih pernah meminta peluk disaat pelik, yang menghadapi pelik tanpa peluk. semoga luka tersembuhkan oleh lupa sehingga nestapa lekas tertempa.