Hari ini, saya telah sampai di sebuah titik pertanyaan,
"Apakah kecerdasan itu bisa ditingkatkan ?
Atau bawaan dari lahir ?".
Lalu saya mencoba mencari jawaban di google dan ternyata hanya jawaban diplomatis yang saya temukan. Ada yang bilang bisa, ada yang bilang tidak. Lalu saya kembali berfikir, jika kecerdasan tidak bisa ditingkatkan, berarti pintar dan bodoh memang sudah di ciptakan oleh Tuhan sejak kita dilahirkan. Dan jika memang begitu adanya, jadi kita-kita ini yang "cerdas", seharusnya memaklumi dengan kebodohan mereka, harus menerima kebodohan mereka dengan bijaksana. Jangan di gunjing apa lagi dihakimi menurut persepsi orang cerdas. Mereka akan marah jika di seperti itukan.
Lalu bagaimana cara membedakan yg cerdas dan yang kurang ? Yang kuliah di UGM cerdas, yang bukan UGM tidak cerdas ? Menurut saya juga bukan begitu. Pasti kalian pernah melakukan tes kecerdasan sewaktu SMP ataupun SMA. Dan disitu menunjukan angka. Jika anda sudah tau skor nya, seharusnya anda sudah bisa berintropeksi. Segeralah ber intropeksi dan terima sajalah bahwa teori "cerdas bawaan dari lahir" itu nyata.
Lalu, bagaimana jika teori itu salah. Bagaimana jika kecerdasan itu bisa di upgrade dan ditingkatkan ? Bukankah itu mengaggumkan ? Jika kita melihat orang bodoh di sekitar kita, kita tidak bisa berpendapat bahwa mereka memang dilahirkan untuk menjadi orang bodoh, tapi kita bisa berpendapat, sepertinya saya bisa mengupgrade kecerdasan nya agar tak bodoh bodoh amat. Dari segi perilaku, dari segi sikap, saya bisa memperbaikinya.
Saya berifkir, dari otak saya yang paling dalam, saya berfikir bahwa kecerdasan itu bisa ditingkatkan. dengan begitu, satu persatu orang cerdas mulai menyebarkan virus cerdasnya ke orang orang yang terlihat bodoh itu, yang terlihat bodoh di medsos itu, lalu silahkan nyinyirilah dengan bijak, yang bisa menimbulkan efek "oh iya, bener juga ya kata mas nya", dan lambat laun dunia per medsos san di indonesia di kuasai oleh orang cerdas, bukan orang alay.
Lalu suatu saat, akan ada masa dimana medsos penuh dengan orang toleran, dan saling menghargai pendapat orang lain, dan berperilaku sebagaimana nilai nilai yang terkandung dalam pancasila. Lalu lambat laun masyarakat mulai menyalahkan dirinya sendiri, bukan melulu menyalahkan pemerintah, dan mulai bersama sama membangun Indonesia ke arah yang lebih baik.
Mulai membuang sampah pada tempatnya, karena mereka sadar membuang sampah sembarangan bisa membuat kali mampet dan banjir, mulai berhenti saat lampu lalu lintas berwarna merah, karena mereka sadar nylonong bisa menyebabkan kecelakaan. mulai menghentikan motor/ mobil di belakang zebra cross, karena mereka sadar itu adalah jalan untuk pejalan kaki saat menyebrang. mulai tidak njamping njamping di trotoar di saat macet, karena mereka sadar bahwa trotoar itu untuk pejalan kaki bukan untuk njamping njamping menghindari kemacetan. dan mulai sadar bahwa naik mobil dan masuk ke jalur motor di saat ring road sedang macet itu adalah sebuah kesalahan.
jika nanti, ditahun yang baru ini, manusia sudah banyak yang intropeksi , Bukankah itu fantastis ?